Selasa, 26 April 2011

IKM

TUGAS IKM
Tentang
Program kesehatan yang terkait dalam meningkatkan status kesehatn ibu


Oleh
Indah permata sari
0921850


Prodi DIII kebidanan


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2009-2010
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT atas berkat rahmat dan karunia-NYA,penulis dapat menyelesaikan makalah tentang” program kesehatan yang terkait dalam meningkatkan status kesehatan ibu”.penulitelah sungguh-sungguh dalam menyelesaikan makalah ini,walaupun banyak menimbulkan kesulitan dan hambatan dalam mengumpulkan data dari berbagai sumber.
Dan tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing sehingga penulis telah bias membuat atau menyusun makalah ini dan menambah pengetahuan penulis.
Walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin tetapi masih banyak kekurangan baik dari segi isi dan bahasanya.untuk itu saran dan kritik pembaca sangat diharapkan sebagai masukan untuk penyusunan makalah yang akan datang.akhir kata penulis ucapkan terima kasih.



Padang,  25 april 2011


Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

1.1              latar belakang masalah
Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya.
Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan. GBHN mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan peran serta masyarakat.
Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan pembinaan yang di lakukan oleh bidan sendiri antara lain mempromosikan kesehatan dalam pelayanan agar peran serta ibu, remaja, wanita, keluarga dan kelompok masyarakat di dalam upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana meningkat. Ini sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat
1.2              Tujuan penulis
·         Untuk mengetahui pemeliharaan kesehatan pada calon ibu
·         Untuk mengetahui perkawinan yang sehat
·         Untuk mengetahui keluarga yang sehat
·         Untuk mengetahui system reproduksi dan gangguannya
·         Untuk mengetahui penyakit yang mempengaruhi kehamilan dan persalinan
·         Untuk mengetahui sikap dan prilaku pada masa kehamilan dan persalinan
·         Untuk mengetahui pemeliharaan kesehatan ibu hamil
·         Untuk mengetahui persalinan dirumah
·         Untuk mengetahui asuhan masa nifas dan pasca satin
·         Untuk mengetahui rujukan













BAB II
PEMBAHASAN
1.  KESEHATAN PRANIKAH(CALON IBU)

Kesehatan pranikah merupakan suatu proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang ditujukan pada masyarakat reproduktip pranikah.Pelayanan kebidanan diawali dengan pemeliharaan kesehatan para calon ibu. Remaja wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan perlu dijaga kondisi kesehatannya. Kepada para remaja di beri pengertian tentang hubungan seksual yang sehat, kesiapan mental dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan tentang proses kehamilan dan persalinan, pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca kehamilan.
Promosi kesehatan pada masa pra kehamilan disampaikan kepada kelompok remaja wanita atau pada wanita yang akan menikah. Penyampaian nasehat tentang kesehatan pada masa pranikah ini disesuaikan dengan tingkat intelektual para calon ibu. Nasehat yang di berikan menggunakan bahasa yang mudah di mengerti karena informasi yang di berikan bersifat pribadi dan sensitif. Remaja calon ibu yang mengalami masalah kesehatan akibat gangguan sistem reproduksinya segera di tangani. Gangguan sistem reproduksi tidak berdiri sendiri. Gangguan tersebut dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologi dan lingkungan sosial remaja itu sendiri. Bila masalah kesehatan remaja tersebut sangat komplek, perlu dikonsultasikan keahli yang relevan atau dirujuk ke unit pelayanan kesehatan yang pasilitas pelayanannya lebih lengkap.
Faktor keluarga juga turut mempengaruhi kondisi kesehatah para remaja yang akan memasuki pintu gerbang pernikahan. Bidan dapat menggunakan pengaruh keluarga untuk memperkuat mental remaja dalam memasuki masa perkawianan dan kehamilan.
Pemeriksaan kesehatan bagi remaja yang akan menikah di anjurkan. Tujuan dari pemeriksaan tersebut adalah untuk mengetahui secara dini tentang kondisi kesehatan para remaja. Bila di temukan penyakit atau kelainan di dalam diri remaja, maka tindakan pengobatan dapat segera dilakukan. Bila penyakit atau kelainan tersebut tidak diatasi maka di upayakan agar remaja tersebut berupaya untuk menjaga agar masalahnya tidak bertambah berat atau menular kepada pasangannya. Misalnya remaja yang menderita penyakit jantung, bila hamil secara teratur harus memeriksakan kesehatannya kepada dokter.
 Remaja yang menderita AIDS harus menjaga pasanganya agar tidak terkena virus HIV. Caranya adalah agar menggunakan kondom saat besrsenggama, bila menikah. Upaya pemeliharaan kesehatan bagi para calon ibu ini dapat dilakukan melalui kelompok atau kumpulan para remaja seperti karang taruna, pramuka, organisaai wanita remaja dan sebagainya. Para remaja yang terhimpu di dalam organisasi masyarakat perlu diorganisasikan agar pelayanan kesehatan dan kesiapan dalam menghadapi untuk menjadi istri dapat di lakukan dengan baik.
Pembinaan kesehatan remaja terutama wanitanya, tidak hanya ditujukan semata kepada masalah gangguan kesehatan (penyakit sistem reproduksi). Fakta perkembangan psikologis dan sosial perlu diperhatikan dalam membina kesehatan remaja.
Remaja yang tumbuh kembang secara biologis diikuti oleh perkembangan psikologis dan sosialnya. Alam dan pikiran remaja perlu diketahui. Remaja yang berjiwa muda memiliki sifat menantang, sesuatu yang dianggap kaku dan kolot serta ingin akan kebebasan dapat menimbulkan konflik di dalam diri mereka. Pendekatan keremajaan di dalam membina kesehatan diperlukan. Penyampaian pesan kesehatan dilakukan melalui bahasa remaja. Bimbingan terhadap remaja antara lain mencakup :
2 PERKAWINAN YANG SEHAT

Bagaimana mempersiapkan diri ditinjau dari sudut kesehatan , menghadapi perkawinan, disampaikan kepada remaja. Pekawinan bukan hanya sekedar hubungan antara suami dan istri. Perkawinan memberikan buah untuk menghasilkan turunan. Bayi yang dilahirkan juga adalah bayi yang sehat dan direncanakan.

3. KELUARGA YANG SEHAT

Kepada remaja disampaikan tentang keluarga sehat dan cara mewujudkan serta membinanya. Keluaga yang diidamkan adalah kelurga yang memiliki norma keluaga kecil, bahagia dan sejahtera. Jumlah keluaga yang ideal adalah suami, istri dan 2 anak. Keluarga bahagia adalah keluarga yang aman, tentram disertai rasa ketakwaan kepada Tuhan YME. Keluarga sejahtera adalah keluarga yang sosial ekonominya mendukung kehidupan anggota keluarganya.dan mampu menabung untuk persiapan masa depan. Selain itu keluarga sejahtera juga dapat membantu dan mendorong peningkatan taraf hidup keluarga lain.

4. SISTEM REPRODUKSI DAN MASALAHNYA

Tidak semua remaja mmemahami sistem reproduksi manusia. Membicarakan sistem reproduksi dianggap tabu dibeberapa kalangan remaja. Perubahan yang terjadi pada sistem reproduksi pada masa kehamilan, persalinan, pasca persalinan dijelaskan.Penjelasan juga diberikan mengenai perawatan bayi. Gangguan sistem reproduksi yang dijelaskan seperti gangguan menstruasi, kelainan sistem reproduksi dan penyakit. Penyakit sistem reproduksi yang dimaksud seperti penyakit-penyakiit hubungan seksual, HIV /AIDS dan tumor.

5. PENYAKIT YANG BERPENGARUH TERHADAP KEHAMILAN DAN PERSALINAN ATAU SEBALIKNYA.

Remaja yang siap sebagai ibu harus dapat mengetahui penyakit- penyakit yang memberatkan kehamilan atau persalinan atau juga penyakit yang akan membahayakan dalam masa kehamilan atau persalianan. Penyakit-penyakit tersebut perlu dijelaskan.
Penyakit yang perlu dan penting dijelaskan sewaktu mengadakan bimbingan antara lain penyakit jantung, penyakit ginjal, hipertensi, DM, anemia, tumor.

6. SIKAP DAN PERILAKU PADA MASA KEHAMILAN DAN PERSALINAN

Perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi pada masa kehamilan dan persalinan. Akibat perubahan sikap dan perilaku akan mengganggu kesehatan, misalnya pada masa hamil muda terjadi gangguan psikologi misalnya benci terhadap seseorang (suami) atau benda tertentu. Emosi yang berlebihan dimungkinkan akibat perubahan perilaku. Pada masa persalinan atau pasca persalinan gangguan jiwa mungkin terjadi.
Disamping hal tersebut diatas masih ada lagi permasalahn remaja dan dikaitkan dengan kesehatan keluarga. Bidan harus dapat memberikan bimbingan sewaktu remaja berkonsultasi atau memberikan penyuluhan. Bila masalah remaja menyangkut bidang alin maka dapat dirujuk pada yang lebih ahli. Misalnya bila remaja merasa ketakutan yang amat sangat dalam menghadapi kehamilan dapat dirujuk kedokter spesialis jiwa atau ke psikolog.
Bimbingan remaja dilakukan melalui organisasi remaja seperti karang taruna , pramuka, organisasi pelajar, mahasiswa dan pemuda.

7. KESEHATAN SAAT HAMIL

Salah satu unsur yang penting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi adalah memelihara kesehatan ibu hamil. Bidan harus memiliki data ibu hamil yang berada diwilayah kerjanya. Data ini dapat diperoleh dari pencatatan yang dilakukan sendiri atua dari kantor desa/ kelurahan. Dari data tersebut dapat diatur strategi pemeliharaan kesehatan ibu hamil.
Semua ibu hamil dianjurkan agar memeriksakan kesehatan dirinya sedini mungkin. Anjuran tersebut disampaikan kepada masyarakat melalui kelompok ibu-ibu atau pemimpn desa. Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 kali, yaitu pada Trimester pertama 1 kali, Trimester dua 1 kali dan pada Trimester tiga 2 kali.
Pada ibu hamil dengan resiko tinggi pemeriksaan dilakukan lebih sering dan intensif. Untuk itu bidan harus mengadakan pendekatan langsung kepada ibu hamil atau pendekatan dapat dilakukan melalui dukun terlatih, kader posyandu, atau peminat KIA.
Melalui pemeriksaan teratur dapat diketahui perkembangan kesehatan ibu. Bila ditemukan adanya gangguan kesehatan, tindakan dapat dilakukan sesegera mungkin.
Pemeriksaan kesehatan ibu dilakukan dengan menggunnakan pendekatan menajemen kebidaanan. Didalam menajemen kebidanan pemeriksaan kesehatan mencakup langkah identifikasi dan analisa masalah serta penentuan diagnosa.
Pemeriksaan dimulai dengan pengumpulan data subyektif yang dilakukan dengan wawancara atau anamnesa, lalu dilanjutka pengumpulan data obyektif yang dilakukan dengan pemeriksaan fisik, melakukan diagnosa, rencana asuahn dan tindaka.

8.  KESEHATAN PERSALINAN

Persalinan adalah suatu hal yang dihayati. Walaupun demikian ibu dalam masa persalinan memerlukan bantuan bidan. Kehadiran bidan sewaktu ibu dalam masa persalinan adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayinya melalui bimbingan dan bantuan agar persalinan terjadi secara fisiologis didalam kondisi lingkungan yang sehat.
1. Kala pertama
Awal kala pertama di tunjukan dengan kontraksi uterus ringan. Rasa sakit mulai dari punggung dan meluas ke perut bawah. Kontraksi ini biasanya terjadi setiap 10 sampai 15 menit dan berlangsung selama 30 detik. Dari vagina keluar cairan berlendir dan campuran sedikit darah.
Pemeriksaan abdomen dilakukan untuk menentukan letak dan denyut jantung bayi. Denyut jantung bayi diperiksa setiap 4 jam. Tanda vital ibu juga diperiksa setiap 4 jam. Ibu diberi tahu bahwa persalinan mulai dan upayakan agar ibu tenang.
Bila ketuban belum pecah ibu diperkenankan berjalan atau melakukan pekerjaan biasa. Bila kontraksi uterus semakin kuat setiap 3-5 menit. Pemeriksaan dalam dilakukan. Dalam kondisi demikian serviks membuka dari 3 sampai 8 cm. Diperiksa apakah ketuban sudah pecah.
Ibu mungkin merasa cemas, sangat tidak enak, nyeri dan tekanan pada panggul bertambah. Bidan selalu berada disamping pasien ibu ditenangkan, diajari bernafas dengan dada selama kontraksi. Ibu dianjurkan tidur pada awal persalinan untuk menyusun tenaga. Alat-alat persalinan disediakan, demikian pula tempat tidur dan tempat tidur untuk bayi.
Menjelang akhir kala satu umumnya ibu semakin gelisah, kadang-kadang tungkai dan tangan bergetar. Dahi dan atas-atas bahu ibu berkeringat, muka kemerah-merahan. Dalam kondisi demikian ibu diminta bernafas dengan dada.
2. Kala dua
Pada kala dua bidan melakukan tindakan sebagai berikut:
a. Ibu diajari cara mengedan pada waktu datangnya kontraksi
b. Ibu menarik nafasdalam-dalam dan menahan nafas dengan mulut, kepala diangkat dan mengedan dengan kekuatan otot dan perut. Pada saat bersamaan ibu diminta mengendorkan otot dasar panggul, ibu mengedan selama kontraksi dan beristirahat bila kontraksi berhenti.
c. Kepala bayi disokong, segera setelah melintas mulut vagina. Kepala tersebut sedikit diputar apabila keluar tengkurap untuk menjaga berlangsungnya peredaran darah. Lendir dibersihkan dari hidung dan mulut bayi.
d. Bayi disambut sampai keseluruhannya lahir dan kemudian diletakkan diatas perut ibu untuk melakukan IMD.
e. Beri ucapan selamat kepada ibu dan beritahukan tentang keadaan dan jenisnya.
3. Kala tiga
Periode pada waktu kala ketiga ini berlangsung sekitar 1-20 menit, kontraksi rahim dan tidak nyeri. Tanda- tanda plasenta terlepas adalah uterus berkontraksi dan berbentuk bulat, tali pusat memanjang. Ibu disuruh mengedan bila rahim berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta. Darah keluar dari vagina.
4. Kala empat
Pada fase ini uterus teraba dan uterus berkontraksi secara berkala, perdarahan dari vagina keluar sehingga penggantian kain diperlukan. Dalam fase ini, ibu istirahat total ditempat tidur dan beri minum bila kehausan. Perdarahan pervagina selalu diamati, demikian pula tanda-tanda vital

9. KESEHATAN NIFAS
Promosi kesehatan nifas dapat diberikan kepada ibu pasca persalinan dan keluarganya. Ini diberikan untuk menambah pengetahuan ibu dan keluarga dalam menghadapi masa nifas ini ibu, sehingga dalam masa nifas ini ibu dan keluarga siap dan tahu apa yang harus dilakukan dan tidak boleh di lakukan.
Tujuan promosi kesehatan nifas adalah :
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis
2. Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan memungkinkan ia melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi, kepada bayinya dan perawatan bayi sehat.
Setelah pasca persalinan ini, bidan sangat dibutuhkan dalam menghadapi dan memantau ibu terutama selama 2 jam persalinan. Hal ini karena selama 2 jam pasca persalinan rentan akan komplikasi-komplikasi pada ibu. Dalam masa nifas, tanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya ibu merasa capek dan lemah.
Keadaan fisik nya diperiksa terutama uterus, tanda-tanda vital dan daerah vagina. Bila keadaan ibu tetap normal, dianjurkan bayi segera diteteki lagi. Ibu dan bayi diberi kesempatan beristirahat. Makan ringan setiap waktu, bangun bila mau kencing, bayi tidak boleh diberi apapu kecuali ASI. Ibu diberitahukan agar menjaga kesehatan perineum terutama waktu buang air kecil dan air besar.
Berdasarkan program dan kebajikan teknis masa nifas, paling sedikit dilakukan 4 kali kunjungan masa nifas, untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir untuk mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi. Jadi ibu dan keluarga diberitahu untuk kontrol pada : 6-8 jam setelah persalinan, 6 hari setelah persalinan, 2 minggu setelah persalinan, 6 minggu setelah persalinan

10.KESEHATAN MENYUSUI
Promosi kesehatan menyusui merupakan suatu proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pengetahuannya mengenai manfaat menyusui, khususnya ibu-ibu pasca persalinan tahu dan mau menyusui anak-anaknya segera setelah lahir.
Dalam promosi kesehatan menyusui dini, bidan antara lain memberi dukungan dalam pemberian ASI, memberitahu manfaat pemberian ASI, komposisi gizi dalam ASI, hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI, tanda-tanda bayi cukup ASI, ASI eksklusif, IMD (Inisiasi menyusui dini ), cara menyusui yang benar, dan masalah dalam menyusui beserta cara mengatasinya.
Dengan di berikan pengetahuan tentang menyusu ini, diharapkan tingkat kesehatan masyarakat akan semakin meningkat. Ini berhubungan dengan manfaat ASI sendiri yaitu menjaga tubuh agar tidak mudah terserang penyakit (meningkatkan antibodi bayi)

11.RUJUKAN
Sistem rujukan dalam mekanisme pelayanan obstetri adalah suatu pelimpahan tanggung jawab timbale-balik atas kasus atau masalah kebidanan yang timbul baik secara vertical maupun horizontal. Rujukan vertical, maksudnya adalah rujukan dan komunikasi antara satu unit ke unit yang telah lengkap. Misalnya dari rumah sakit kabupaten ke rumah sakit provinsi atau rumah sakit tipe C ke rumah sakit tipe B yang lebih spesialistik fasilitas dan personalianya. Rujukan horizontal adalah konsultasi dan komunikasi antar-unit yang ada dalam satu rumah sakit, misalnya antara bagian kebidanan dan bagian ilmu kesehatan anak. 3. Masyarakat desa dapat menikmati tenaga ahli
Indikasi perujukan ibu
1. Riwayat seksio sesaria
2. Perdarahan pervaginam
3. Persalinan kurang bulan(usia kehamilan kurang dari 37 mgg)
4. Ketuban pecah dengan mekonium yang kental
5. Ketuban pecah lama (kurang lebih 24jam)
6. Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan
7. Ikterus
8. Anemia berat
9. Tanda /gejala infeksi
10. Preeklamisa/hipertensi dalam kehamilan
11. Tinggi fundus 40cm atau lebih
12. Gawat janin
13. Primipara dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala janin masih 5/5
14. Presentasi bukan belakang kepala
15. Kehamilan gemeli
16. Presentasi majemuk
17. Tali pusat menumbung
18. syok



BAB III
PENUTUP


3.1 KESIMPULAN
Dimana dalam peningkatan usaha kesehatan sangad diperlukan,dimana dalam program kesehatan yang terkait dalam meningkatkan status kesehatan ibu yang mencangkup:
·         Pemeliharaan kesehatn pada ibu
·         Pemeliharaan kesehatan calon ibu
·         Perkawinan yang sehat
·         Keluarga yang sehat
·         System reproduksi dan masalahnya
·         Penyakit yang mempengaruhi terhadap kehamilan dan persalinan
·         Dan sikap serta prilaku pada masa kehamulan dan persalinan
·         Pemeliharaan kesehatan ibu hamil
·         Pertologan persalinan dirumah
·         Asuhan masa nifas dan pasca satin
·         Rujukan
Dimana tugas dari bidan disini adalah mengidentifikasi dan meningkatkan program kesehatan terhadap masyrakatnya.Agar tercapai kesejahteraan secara merata.





DAFTAR PUSTAKA
Manuaba,ida bagus gde.2007.ilmu kebidanan dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan.jakarta:sunter agung podomoro
Notoatmodjo, Soekidjo.2007.Promosi kesehatan.jakarta : penerbit Rineka Cipta.
Diakses dari Eni Retna Ambarwati.blog.com.selasa.pukul 20.00 wib.padang.



Senin, 18 April 2011

metode kontrasepsi secara kimiawi


TUGAS PELAYANAN KB



Oleh
kelompok 6



Tentang
METODE KONTRASEPSI SECARA KIMIAWI




Dina zanda kumala sari
Indah pernata sari
Helli zarmaini
Hernidawati
Elsa agusti mandasari
Nanda maria safitri yarfau
Yumci
Desi
Monica octalova















STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG SUMBAR
2010-2011

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT atas berkat rahmat dan karunia-NYA,penulis dapat menyelesaikan makalah tentang”metode kontrasepsi secara kimiawi”.penulis telah sungguh-sungguh dalam menyelesaikan makalah ini,walaupun banyak menimbulkan kesulitan dan hambatan dalam mengumpulkan data dari berbagai sumber.
Dan tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing sehingga penulis telah bias membuat atau menyusun makalah ini dan menambah pengetahuan penulis.
Walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin tetapi masih banyak kekurangan baik dari segi isi dan bahasanya.untuk itu saran dan kritik pembaca sangat diharapkan sebagai masukan untuk penyusunan makalah yang akan dating.akhir kata penulis ucapkan terima kasih.



Padang,  29  maret 2010


Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

1.1              -contoh dari kontrasepsi secara kimiawilatar belakang masalah
Metode kontrasepsi sangat beragam. Pada prinsipnya ada yang dilakukan secara alami, mekanik, dan kimiawi. Metode alami dilakukan dengan cara tidak melakukan hubungan pada masa subur sang istri. Cara alami lainnya adalah dengan pencabutan sebelum ejakulasi.

Secara mekanik pada prinsipnya adalah mencegah sperma bertemu dengan sel telur. Hal ini dilakukan dengan menggunakan kondom, IUD, dan vasektomi.
Sedangkan secara kimiawi yaitu dengan cara mencegah ovulasi (proses pelepasan sel telur dari indung telur) dengan menggunakan pil KB, suntik atau implan (susuk), atau preparat yang menghentikan atau membunuh sperma pada saat bersentuhan (spermisida) pada busa vagina, krem, jel dan supositoria vagina.

1.2              Tujuan penulis
·         Untuk mengetahui apa metode kontrasepsi secara kimiawi
·         Untuk mengetahui contoh
·         Untuk mengetahui cara pemakaian,efek samping,dan cara menangani kontrasepsi secara kimiawi.









BAB II
PEMBAHASAN
1.PENGERTIAN METODE KONTRASEPSI SECARA KIMIAWI

Metode kontrasepsi secara kimiawi adalah: mencegah ovulasi (proses pelepasan sel telur dari indung telur) dengan menggunakan pil KB, suntik atau implan (susuk), atau preparat yang menghentikan atau membunuh sperma pada saat bersentuhan (spermisida) pada busa vagina, krem, jel dan supositoria vagina.
A.KB
Pengertian
Kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dengan cara menelan pil setiap hari secara teratur. Pil KB kombinasi mengandung dua macam hormon yang sama dengan hormon yang ada pada setiap wanita yakni estrogen dan progestin.

Cara kerja

ü  meniadakan ovulasi (pengeluaran telur dari indung telur)
ü  mengentalkan lendir mulut rahim sehingga sperma sulit memasuki rahim Pil KB tidak mengugurkan kehamilan yang telah terjadi.

keefektivitasannya
Bila dipakai dengan benar dan teratur, kegagalannya sangat kecil yakni 0.1 kehamilan pada 100 wanita pemakai /tahun pertama pemakaian ( 1:1000) Dalam pemakaian sehari-hari karena faktor kesalahan manusia (lupa), maka kegagalannya dapat menjadi 6-8 kehamilan / 100 wanita pemakai / tahun pemakaian. Kesalahan yang sering terjadi adalah lupa menelan pil atau terlambat memulai kemasan yang baru.

keuntungannya

ü  Sangat efektif bila dipakai dengan benar
ü  Tidak mengurangi kenyamanan hubungan suami istri
ü  Menstruasi (Haid) menjadi teratur, lebih sedikit dan lebih singkat waktunya, juga mengurangi rasa nyeri haid.
ü   Dapat dipakai selama diinginkan, tidak harus beristirahat dulu
ü   Dapat dipakai oleh semua wanita usia reproduktif
ü  Dapat dipakai oleh wanita yang belum pernah hamil
ü  Dapat dihentikan pemakaiannya dengan mudah kapan saja
ü   Kesuburan segera kembali setelah pemakaian pil dihentikan
ü   Dapat dipakai sebagai â€Å“kontrasepsi emergensi” setelah hubungan suami istri yang â€Å“tidak terlindung”
ü   Dapat mencegah anemi akibat kekurangan zat besi
ü   Membantu mencegah terjadinya :

kekurangan

ü  mual (terutama tiga bulan pertama)
ü  perdarahan diantara masa haid (lebih sering perdarahan bercak) , terutama bila lupa menelan pil atau terlambat menelan pil
ü   sakit kepala ringan
ü   nyeri payudara
ü   sedikit meningkatkan berat badan
ü   tidak ada haid
ü   sukar untuk â€Å“tidak lupa”
ü   kemasan baru selalu harus tersedia setelah pil kemasan sebelumnya habis
ü   tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena mengganggu jumlah dan kualitas Air Susu Ibu (ASI)
ü   Tidak dapat dipakai oleh perokok berat, atau wanita dengan tekanan darah tinggi terutama pada usia > 35 tahun
ü   
persyaratn yang pantas untuk wanita yang akan memakai KB
Secara UMUM, kebanyakan wanita dapat memakai Pil KB sebagai cara kontrasepsi secara aman dan efektif, meskipun mereka :

ü  belum mempunyai anak
ü   remaja
ü   gemuk atau kurus
ü  > 35 tahun , tidak merokok
ü   merokok tapi < 35 tahun
ü   segera setelah keguguran

dan pada wanita dibawah ini,juga diperbolehkan memakai KB

ü  haidnya banyak dan nyeri
ü   anemi kekurangan zat besi
ü   siklus haid tidak teratur
ü   tumor jinak payudara
ü   diabetes tanpa kelainan pembuluh darah
ü   Endometriosis
ü   penyakit radang panggul
ü   penyakit tiroid (kelemjar gondok)
ü   mioma utyeri
ü   TBC (kecuali dalam pengobatan dengan rifampicin)

waktu pemakaian KB dimulai pada,
Pil KB dapat dipakai setiap saat asal yakin tidak sedang hamil.

ü  Pada saat haid
 merupakan waktu terbaik untuk mulai menelan Pil KB
 dapat dimulai kapan saja dalam 7 hari pertama haid, paling baik hari pertama
 bila dimulai pada saat haid sudah berhenti, anjurkan pemakaian kondom atau spermisida selama 7 hari pertama menelan pil (pencegahan ganda).
ü   Pasca Salin
Bila ibu telah berhenti menyusui atau 6 bulan setelah melahirkan (mana yang lebih dulu)
Bila ibu tidak menyusui, 3 -6 minggu pasca salin Bila telah > 42 hari (6 minggu) pasca salin dan tidak menyusui, yakinkan dulu bahwa ia tidak hamil
ü   Setelah keguguran :
 mulai pada 7 hari pertama keguguran
 setiap saat asal yakin tidak hamil dan berKB ganda (kondom atau spermisida) selama 7 hari pertama.
ü   Segera setelah berhenti dari Cara KB lain.

Cara pemakaian KB
Pil ditelan setiap hari secara teratur, dianjurkan agar menelan pil pada malam hari (sebelum tidur, pada saat makan malam) Bila satu pil aktif lupa, telan segera setelah ingat, minum pil yang seharusnya offshore pharmacies pada saat biasa menelan pil

PIL KB Untuk Ibu menyusui
Hanya ada 1 macam pil KB yang dibuat untuk ibu menyusui yakni minipil (progesteron only) , tidak mengandung estrogen. Pil ini mempunyai efek KB seperti suntikan KB karena tidak mengendung estrogen, sehingga tidak mengganggu laktasi baik kualitas maupun kuantitas ASI (air susu ibu). Nama dagang yang tersedia di Indonesia : Excluton
B.KONTRASEPSI SUNTIKAN
Pengertian
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan kesejahteraan keluarga agar keluarga dapat memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak.
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman
Jenis-jenis kontrasepsi suntikan
1.Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
2.Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston
Cara kerja kontrasepsi suntikan
Menghalangi ovulasi (masa subur)
Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
Mengubah kecepatan transportasi sel telur
Keuntungan dan efek samping suntikan
Keuntungan :
Efektifitasnya tinggi
Cara pemberiannya sederhana
Cukup aman
Kesuburan dapat kembali
Cocok bagi ibu-ibu yang sedang menyusui
Efek samping :
Gangguan haid
Mual, sakit kepala, penambahan berat badan
Kadang kala ibu mengeluh gairahnya menurun
Cara pemberian kontrasepsi suntikan
1.Waktu Pemberian
Setelah melahirkan : hari ke 3 – 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi
Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
2.Lokasi Penyuntikan
Daerah bokong/pantat
Daerah otot lengan atas
Kontra indikasi kontrasepsi suntikan
1.Absolut
Hamil
Riwayat kanker payudara
Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya
2.Relatif
Riwayat gangguan jiwa
Riwayat penyakit payudara
Riwayat sakit kepala
Wanita yang ingin hamil dalam waktu 2 tahun ke depan

 

C.IMPLANT

KONTRASEPSI UNTUK WANITA
(CONTRASEPTIVE FOR FEMALE)

Pengertian
·    Dua kapsul tipis, fleksibel berisi levonorgestrel (LNG) yang disisipkan di bawahhttp://www.pkmi-online.com/images/jadena.JPG kulit lengan atas seorang wanita
·    Efektif  5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant, atau Implanon
·    Nyaman
·    Dapat dipakai oleh semua Ibu dalam usia reproduksi
·    Pemasangan dan pencabutan oleh bidan/dokter terlatih
·    Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut
·    Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan amenora
·    Aman dipakai pada masa laktasi
Cara kerja
·    Lendir serviks menjadi kental
·    Menggangu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
·    Mengurangi transportasi sperma
·    Menekan ovulasi
efektifitas
Sangat efektif (kegagalan 0,2 - 1 kehamilan per 100 perempuan)
Keuntungan kontrasepsi
·    Daya guna tinggi
·    Perlindungan jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
·    Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
·    Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
·    Bebas dari pengaruh estrogen
·    Tidak menggangu kegiatan senggama
·    Tidak menggangu ASI
·    Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
·    Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuha
Keuntungan nonkontrasepsi
·    Mengurangi nyeri haid
·    Mengurangi jumlah darah haid
·    Mengurangi/memperbaiki anemia
·    Melindungi terjadinya kanker endometrium
·    Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
·    Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul
·    Menurunkan angka kejadian endometriosis
keterbatasan
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorea.

Timbulnya keluhan-keluhan seperti :
·    Nyeri kepala, peningkatan/penurunan berat badan, nyeri payudara, mual-mual
·    Pening/pusing kepala, perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan
·    Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
·    Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS
·    Klien tidak menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
·    Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsi
·    Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 wanita pertahun)

Yang boleh menggunakan implan
·    Wanita dalam usia reproduksi
·    Telah atau belum memiliki anak
·    Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
·    Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
·    Pascapersalinan dan tidak menyusui
·    Pascakeguguran
·    Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap
·    Riwayat kehamilan ektopik
·    Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau amenia bulan sabit (sickle cell)
·    Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
·    Sering lupa menggunakan pil

Yang tidak boleh menggunakan implan
·    Hamil atau diduga hamil
·    Perdarahan pervaginan yang belum diketahui penyebabnya
·    Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara
·    Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
·    Miom uterus dan kanker payudara
·    Ganguan toleransi glukosa


Peringatan khusus bagi pengguna implan
·    Terjadinya keterlambatan haid yang sebelumnya teratur, kemungkinan telah terjadi kehamilan
·    Nyeri perut bagian bawah yang hebat, kemungkinan terjadi kehamilan ektopik
·    Terjadi perdarahan banyak dan lama
·    Adanya nanah atau perdarahan pada bekas insersi (pemasangan)
·    Ekspulsi batang implan
·    Sakit kepala migran, sakit kepala berulang yang berta, atau penglihatan menjadi kabur

C.SPERMISIDA

Pengertian
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia (non oksinol-9) yang digunakan untuk membunuh sperma.

Jenis spermisida terbagi menjadi:

1. Aerosol (busa).
2. Tablet vagina, suppositoria atau dissolvable film.
3. Krim.

Cara kerja

Cara kerja dari spermisida adalah sebagai berikut:
1. Menyebabkan sel selaput sel sperma pecah.
2. Memperlambat motilitas sperma.
3. Menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.

Pilihan

1. Aerosol (busa) akan efektif setelah dimasukkan (insersi).
2. Aerosol dianjurkan bila spermisida digunakan sebagai pilihan pertama atau metode kontrasepsi lain tidak sesuai dengan kondisi klien.
3. Tablet vagina, suppositoria dan film sangat mudah dibawa dan disimpan. Penggunaannya dianjurkan menunggu 10-15 menit setelah dimasukkan (insersi) sebelum hubungan seksual.
4. Jenis spermisida jeli biasanya digunakan bersamaan dengan diafragma.

Manfaat

Alat kontrasepsi spermisida ini memberikan manfaat secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.

Manfaat kontrasepsi
1. Efektif seketika (busa dan krim).
2. Tidak mengganggu produksi ASI.
3. Sebagai pendukung metode lain.
4. Tidak mengganggu kesehatan klien.
5. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
6. Mudah digunakan.
7. Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual.
8. Tidak memerlukan resep ataupun pemeriksaan medik.

Manfaat non kontrasepsi
Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Keterbatasan

1. Efektifitas kurang (bila wanita selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk, angka kegagalan 15 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun dan bila wanita tidak selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk maka angka kegagalan 29 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun).
2. Spermisida akan jauh lebih efektif, bila menggunakan kontrasepsi lain (misal kondom).
3. Keefektifan tergantung pada kepatuhan cara penggunaannya.
4. Tergantung motivasi dari pengguna dan selalu dipakai setiap melakukan hubungan seksual.
5. Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah spermisida dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual.
6. Hanya efektif selama 1-2 jam dalam satu kali pemakaian.
7. Harus selalu tersedia sebelum senggama dilakukan.

Penanganan efek samping
Pemakaian alat kontrasepsi spermisida juga mempunyai efek samping dan masalah lain. Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dan masalah-masalah yang timbul akibat pemakaian spermisida.

Efek samping atau masalah penanganan
·         Iritasi vagina atau iritasi penis dan tidak nyaman Periksa adanya vaginitis dan penyakit menular seksual. Bila penyebabnya spermisida, sarankan memakai spermisida dengan bahan kimia lain atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.
·         Gangguan rasa panas di vagina Periksa reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat adalah normal. Bila tidak ada perubahan, sarankan menggunakan spermisida jenis lain atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.
·         Tablet busa vaginal tidak larut dengan baik Pilih spermisida lain dengan komposisi bahan kimia berbeda atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.
Di bawah ini merupakan cara pemakaian alat kontrasepsi spermisida sesuai dengan bentuknya:
1. Aerosol (busa)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkCfXOULkCqNdqFvPZtysBDgkEVoxgWc1e2zK9NfKg2fmzmxvdDxcihqN32sPyp2qhxxrBfmXWzZd29qTl83tHJkC1npLAIuWUcFZeM_DA-TERNoqrtpoLNRwNXx4mr4C_WJ95-cGZZltf/s320/spermicide-foam.JPG

Carapemakaian:
Sebelum digunakan, kocok tempat aerosol 20-30 menit. Tempatkan kontainer dengan posisi ke atas, letakkan aplikator pada mulut kontainer dan tekan untuk mengisi busa. Masukkan aplikator ke dalam vagina mendekati serviks dengan posisi berbaring. Dorong sampai busa keluar. Ketika menarik aplikator, pastikan untuk tidak menarik kembali pendorong karena busa dapat masuk kembali ke pendorong. Aplikator segera dicuci menggunakan sabun dan air kemudian keringkan. Aplikator sebaiknya digunakan untuk pribadi.
Spermisida aerosol (busa) dimasukkan dengan segera, tidak lebih dari satu jam sebelum melakukan hubungan seksual.
2. Krim dan Jeli
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL9OHqUIkf3sKZkh9Cyp2Q1NTSUezYiuPXd8aXqF2adl5uJBAooSz9t_acZ_LQJJzOMFoZ7-_fKeKIa7e7TtKz7QDUph9DOWkTQgsS-wf6aPxyGMkzwEm3857vmWiZG7QEWNZZU5BVsch8/s320/spermicide-jell.JPG

Carapemakaian:
Krim dan jeli dapat dimasukkan ke dalam vagina dengan aplikator dan atau mengoles di atas penis. Krim atau jeli biasanya digunakan dengan
diafragma atau kap serviks, atau dapat juga digunakan bersama kondom. Masukkan spermisida 10-15 menit sebelum melakukan hubungan seksual. Isi aplikator dengan krim atau jeli. Masukkan aplikator ke dalam vagina mendekati serviks. Pegang aplikator dan dorong sampai krim atau jeli keluar. Kemudian tarik aplikator keluar dari vagina. Aplikator segera dicuci menggunakan sabun dan air kemudian keringkan.
Cara memasukkan spermisida bentuk busa, krim atau jeli dengan inserter.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfCH9vabO2VTlJ8i4DtjvZ3IiE8ecg6NKXMBLbqLMFO4N8lIFm7wdF741w5GigQC5BjEcauJYwZi1ne0lBquGPbMalJeUMA5YRFsuxpnOZj3rPy8XJPSJ8OKYUpDI7upqjFOxoCPEy4gbv/s320/cara-memasukkan-spermiside-dengan-inserter.JPG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUqSROZoyrNFfNjVGgZLKYIvZ4jr0AdBSdBuCohfnyAPnqXSJPP81clzI810fDfr4TU5QG3WI7WnS0eGbN6TxxQsf97R6JLAfth_xTNZm7IR85GzXUh0KbJ3z6f2APRv8Dk9mPzWqxlGVZ/s320/cara-memasukkan-spermiside-sup1.JPG
Kontrasepsi Vagina Film/Tissue
Carapemakaian:
Sebelum membuka kemasan, terlebih dahulu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Spermisida bentuk film/ tissue ini berupa kotak-kotak tipis yang larut dalam serviks. Untuk menggunakannya, lipat film menjadi dua dan kemudian letakkan di ujung jari. Masukkan jari Anda ke dalam vagina dan dorong film ke dalam vagina mendekati serviks. Keadaan jari yang kering dan cara memasukkan film secepat mungkin ke dalam vagina, akan membantu penempelan dan jari tidak menjadi lengket. Tunggu sekitar 15 menit agar film larut dan bekerja efektif.
3. Suppositoria
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3WumDw-lgs3GfS8noY_nd8uifE_1V01x_Rt46BJ1oCPGIm6TKHS_UK8NENgBPCPsiK7GYuUlrb0qMzllRic0lOYcS7_z0NUe12XLwdAczcFRUm-aOwiHejCyd0L415WSHFAQIUZNYY4u8/s320/spermicide-tablet-suppositori1.JPG
Carapemakaian:
Suppositoria merupakan
spermisida berbentuk kapsul yang dapat larut dalam vagina. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum membuka kemasan. Lepaskan tablet vagina atau suppositoria dari kemasan. Sambil berbaring, masukkan suppositoria jauh ke dalam vagina. Tunggu 10-15 menit sebelum melakukan hubungan seksual. Sediakan selalu tablet vagina atau suppositoria.Cara memasukkan spermisida bentuk suppositoria.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDXxLsLRs3SYj0hQ8V0q4J__T2CGMeCD2UP_dEd5zTrM8689RFFh-hOacf5BhwQpBra7UKMpn-UvNnMm_ryXcfjTfMdeZx3Bv466AvXFclPGfifJnifN-gGlVujcjPh7fYk0wuqe7SUWwi/s320/diafgragma1.JPG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-IGQOXYBbWtANQ5EzIMVTBIyBUMAPNQPE8ZiiCbL0J9NHNx9aGYhqy6eg9YybaBOJbnoSYfeQL1It5rIjJeIyFS2A8N1Y774Bt13e20YufAfnTcmRoEbVvzCo6YzdTql3l4yq26rARZUM/s320/diafgragma2.JPGhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkCmhcNkAbtenoWQe3Aai4bPmbysdvALd4dAidENaQ2pmLXwNp1SnwDKUfnRzAFniusXNwphz6_hW4UnkUve-VaPA2eo5nmK7IJO2TR2Qw4S6X0TjQ6Zya-C1vqBudb6KygCZ2B5SdMFzM/s320/diafgragma3.JPG
Cara melepas nya
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGDw6iNx3aL9xNnOCC3DmqnTK5swAQ9Z7wY5nOtZXdnpP2vJC84pjeEiSlN-Hrz36NJ6rL4fmJQPjxp9xyl-c64CwkqmDHeWwFaIP5uogELiCmNhzI570XjPnL9HMDjoOzAThHIJKvYbwH/s320/diafgragma5.JPGhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCy4w-Npox47mXhMKKw_BERokxQC827sCPCu4ksktnCXfFvFAGXCVvqFW5rMscX41YFmUZHBIOu3UyIjU8mWMAh-mTPFG-GZFOobubzT6PzPP5adazJES2aHrEjArAEX-Jojm5u9E8246d/s320/diafgragma4.JPG












BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Metode kontrasepsi secara kimiawi adalah: mencegah ovulasi (proses pelepasan sel telur dari indung telur) dengan menggunakan:
v  pil KB
Kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dengan cara menelan pil setiap hari secara teratur. Pil KB kombinasi mengandung dua macam hormon yang sama dengan hormon yang ada pada setiap wanita yakni estrogen dan progestin
v   suntik
 Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.
v   implan (susuk),
 Dua kapsul tipis, fleksibel berisi levonorgestrel (LNG) yang disisipkan di bawah kulit lengan atas seorang wanita.Efektif  5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena,Indoplant, atau Implanon,Nyaman,Dapat dipakai oleh semua Ibu dalam usia reproduksi.
v  atau preparat yang menghentikan atau membunuh sperma pada saat bersentuhan (spermisida) pada busa vagina
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia (non oksinol-9) yang digunakan untuk membunuh sperma.
v  krem
v   jel
v   dan supositoria vagina.







BAB.IV

A.KRITIK
Agar makalah dari kelompok ini berkenan untuk yang membacanya,dan apabila ada kesalahan baik dalam penulisan atau isinya saya mohon maaf,dan ditunggu atas kritikan yang membangunnya.

B.SARAN
Dan juga kami sebagai penulis dari makalah ini menunggu saran yang diberikan dari membaca,agar kami bisa menjadi lebih baik dari ini.sebelumnya kami ucapkan terima kasih.
















DAFTAR PUSTAKA

Diakses dari dr.slavina.SPOG .blog.com.jam  minggu pukul 17.00 wib.padang.